Orang Tua Garda Terdepan! Ini Peran Krusial Saat Anak Alami Gangguan Kecemasan

Melihat anak tumbuh dengan keceriaan adalah harapan setiap orang tua. Namun, terkadang anak dapat mengalami tantangan emosional seperti gangguan kecemasan. Dalam situasi ini, peranan orang tua menjadi sangat penting sebagai garda terdepan dalam memberikan dukungan dan membantu anak mengatasi kondisi tersebut. Memahami bagaimana merespons dan bertindak dengan tepat dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan anak dari gangguan kecemasan.

Menurut Dr. Rizky Pratama, seorang psikolog anak dari Klinik Anak Bahagia Jakarta Selatan, pada hari Jumat, 18 April 2025, mengenali gejala awal Kecemasan pada anak adalah langkah pertama yang krusial. Gejala tersebut bisa berupa kekhawatiran berlebihan, ketakutan yang tidak rasional, sulit tidur, mudah marah, hingga keluhan fisik seperti sakit perut atau sakit kepala tanpa penyebab yang jelas. “Orang tua perlu peka terhadap perubahan perilaku anak. Jangan anggap remeh keluhan-keluhan yang berulang karena bisa jadi itu adalah manifestasi dari kecemasan yang dialaminya,” ujar Dr. Rizky dalam sesi webinar parenting yang diadakan secara daring.

Lebih lanjut, Kompol. Anita Sari, S.Psi., M.Si., seorang psikolog kepolisian dari Polda Metro Jaya, dalam kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban bencana alam di Bogor pada hari Sabtu, 19 April 2025, juga menekankan pentingnya dukungan emosional dari orang tua. Meskipun konteksnya berbeda, prinsip dasar dalam menghadapi anak yang mengalami tekanan emosional, termasuk gangguan kecemasan, adalah menciptakan rasa aman dan nyaman. “Dengarkan anak dengan penuh perhatian, validasi perasaannya, dan berikan dukungan tanpa menghakimi. Kehadiran dan ketenangan orang tua adalah kunci,” jelas Kompol. Anita.

Salah satu peran penting orang tua adalah menciptakan lingkungan yang stabil dan aman bagi anak. Rutinitas yang jelas, komunikasi yang terbuka, dan suasana rumah yang tenang dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan anak. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak strategi koping yang sehat untuk mengatasi rasa cemas, seperti teknik pernapasan dalam, relaksasi sederhana, atau mengalihkan perhatian pada aktivitas positif.

Jika gejala gangguan kecemasan pada anak tidak membaik atau bahkan semakin parah, penting bagi orang tua untuk segera mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater anak. Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi bermain adalah beberapa metode yang efektif dalam menangani gangguan kecemasan pada anak. Orang tua juga perlu terlibat aktif dalam proses terapi dan bekerja sama dengan terapis untuk mendukung pemulihan anak secara menyeluruh.

Informasi Penting Terkait Gangguan Kecemasan pada Anak:

  • Jenis-jenis Gangguan Kecemasan: Ada berbagai jenis gangguan kecemasan pada anak, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia sosial, dan gangguan obsesif-kompulsif.
  • Pentingnya Validasi Emosi: Akui dan validasi perasaan cemas anak. Jangan meremehkan atau menyuruhnya untuk “tidak usah khawatir.”
  • Mengajarkan Strategi Koping: Bantu anak belajar cara mengatasi rasa cemas dengan teknik relaksasi, identifikasi pikiran negatif, dan mencari solusi untuk masalah yang dihadapi.
  • Kapan Mencari Bantuan Profesional: Jika kecemasan anak mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, atau kualitas hidupnya, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan mental.

Dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, orang tua dapat menjadi pilar utama dalam membantu anak mengatasi gangguan kecemasan dan tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional.