Jakarta, dengan segala modernitasnya, tetap memelihara akar budayanya yang kaya, salah satunya tercermin dalam kehadiran Ondel-ondel. Boneka raksasa yang khas ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga memiliki peran penting dalam berbagai Upacara Tradisional Betawi. Dengan wajah yang ramah dan kostum warna-warni yang meriah, Ondel-ondel menjadi daya tarik tersendiri dan simbol identitas budaya masyarakat Betawi.
Dalam konteks Upacara Tradisional, Ondel-ondel seringkali dihadirkan sebagai penolak bala atau pengusir roh-roh jahat yang dipercaya dapat membawa malapetaka. Kehadirannya memberikan aura mistis dan perlindungan bagi masyarakat yang mengadakan upacara. Biasanya, sepasang Ondel-ondel, laki-laki dan perempuan, akan menari dengan gerakan yang khas diiringi oleh musik tradisional seperti tanjidor atau gambang kromong.
Menurut catatan sejarah lokal, pada tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah (bertepatan dengan tanggal 7 Juli 2025), dalam sebuah Upacara Tradisional menyambut Tahun Baru Islam di kawasan Condet, Jakarta Timur, sepasang Ondel-ondel berukuran besar diarak keliling kampung. Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, Bapak Haji Ridwan, ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan keselamatan bagi seluruh warga di tahun yang baru. Petugas keamanan dari Polsek Kramat Jati turut mengamankan jalannya Upacara Tradisional tersebut.
Selain sebagai penolak bala, Ondel-ondel juga seringkali memeriahkan berbagai acara dan perayaan, mulai dari pesta pernikahan, khitanan, hingga festival budaya. Kehadirannya menambah semarak suasana dan menjadi фокус perhatian bagi para pengunjung. Gerak tari Ondel-ondel yang sederhana namun енергичный, serta interaksinya dengan penonton, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Data dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa pada tanggal 28 Oktober 2024, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah parade Ondel-ondel diikuti oleh puluhan sanggar seni di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Acara yang dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan (saat itu), menampilkan berbagai kreasi Ondel-ondel dengan kostum dan tema yang beragam, menunjukkan betapa dinamisnya perkembangan seni Upacara Tradisional ini di era modern.
Sebagai bagian tak terpisahkan dari Upacara Tradisional Betawi, keberadaan Ondel-ondel memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Upaya pelestarian dan pengembangan seni Ondel-ondel menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari pemerintah, komunitas seni, hingga masyarakat luas. Dengan terus mengenalkan dan menampilkan Ondel-ondel dalam berbagai kesempatan, diharapkan ikon budaya Betawi ini akan terus hidup dan dicintai oleh generasi mendatang.