Kampanye “Less Waste School” adalah inisiatif vital untuk membentuk kesadaran lingkungan sejak dini, terutama dalam upaya mengurangi sampah plastik. Di tengah krisis sampah global, sekolah memiliki peran krusial sebagai agen perubahan. Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi juga mendorong praktik daur ulang dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Tujuan utama dari kampanye “Less Waste School” adalah menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan berkelanjutan. Ini melibatkan edukasi menyeluruh tentang dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan. Siswa diajarkan mengenai bahaya mikroplastik, polusi laut, dan pentingnya mengurangi jejak karbon pribadi mereka, membangun pemahaman yang kuat sejak dini.
Fokus kampanye ini adalah pada pengurangan sampah plastik sekali pakai. Sekolah dapat menerapkan kebijakan larangan penggunaan botol plastik, sedotan plastik, atau kemasan makanan yang tidak dapat didaur ulang. Mendorong siswa untuk membawa botol minum isi ulang dan kotak makan sendiri adalah langkah sederhana namun berdampak besar dalam meminimalkan produksi sampah harian.
Selain pengurangan, kampanye ini juga aktif mendorong daur ulang. Penyediaan tempat sampah terpilah untuk organik, anorganik, dan plastik menjadi esensial. Siswa diajarkan cara memilah sampah dengan benar, memahami jenis-jenis plastik yang dapat didaur ulang, dan proses daur ulang yang terjadi setelah sampah terkumpul, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya daur ulang.
Peran aktif siswa dalam kampanye ini sangat vital. Mereka dapat dibentuk menjadi duta lingkungan yang bertanggung jawab menyebarkan informasi kepada teman-teman, guru, dan keluarga. Kegiatan seperti bersih-bersih lingkungan sekolah, lomba daur ulang kreatif, atau proyek seni dari bahan daur ulang dapat meningkatkan partisipasi dan rasa kepemilikan mereka terhadap program.
Kolaborasi dengan orang tua dan komunitas juga menjadi kunci keberhasilan kampanye “Less Waste School.” Orang tua dapat mendukung program ini dengan menyiapkan bekal tanpa plastik sekali pakai dari rumah. Kerja sama dengan bank sampah lokal atau perusahaan daur ulang dapat memfasilitasi proses pengumpulan dan pengolahan sampah, memastikan program berjalan lancar.
Meskipun kampanye ini menawarkan banyak manfaat, tantangannya adalah mengubah kebiasaan. Konsistensi dalam edukasi, penegakan aturan yang adil, dan penyediaan fasilitas yang memadai sangat diperlukan. Evaluasi berkala dan inovasi program juga penting untuk menjaga antusiasme dan memastikan target pengurangan sampah tercapai secara berkelanjutan, sehingga tujuan utama dapat tercapai.